Digital Entrepreneur: Profesi yang Menjanjikan Di Masa Depan

12 Jan 2017 16:05 5413 Hits 0 Comments
Telin Malaysia berinisiatif mengembangkan kemampuan wirausaha digital bagi para BMI serta mengembangkan ekosistemnya dengan melibatkan beberapa pelaku usaha asal Indonesia di Malaysia. 

ABSTRAK

Sebagai salah satu footprint program ekaspansi internasional (International Expansion) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., Telin Malaysia senantiasa mengemban amanah sebagai Badan Usaha Usaha Negara Indonesia yaitu sebagai profit center dan agent of development. Sebagai profit center, melalui pengembangan bisnis Mobile Virtual Network Operator (MVNO) dengan produk simcard pra bayar KartuAS2in1, Telin Malaysia mensasar target pasar utama Buruh Migran Indonesia (BMI). Sebagai agent of development, Telin Malaysia berinisiatif mengembangkan kemampuan wirausaha digital bagi para BMI serta mengembangkan ekosistemnya dengan melibatkan beberapa pelaku usaha asal Indonesia di Malaysia. Diharapkan melalui kompetensi wirausaha digital, BMI dapat melanjutkan bisnis digitalnya di Indonesia untuk memperbaiki taraf ekonomi keluarga di kampung halaman dan menjadikannya sebagai profesi yang menjanjikan.

Kata kunci: MVNO, BMI, Wirausaha Digital (Digital Entreprenurship)

1. PENUGASAN DI MALAYSIA

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TelkomIndonesia) tempat saya bekerja selama 25 tahun adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) yang bergerak dalam bidang bisnis Telekomunikasi, Informasi, Multimedia, Edutainment dan Services (TIMES). Sebagai seorang karyawan sebuah BUMN, ditanamkan pada diri saya sejak dari proses rekruitasi bahwa saya harus siap ditugaskan dimana saja sesuai penugasan yang diberikan oleh perusahaan dan mendaptkan pemahaman bahwa fungsi dari BUMN adalah sebagai profit center dan agent of development. Prinsip-prinsip itu terus menjadi pedoman saya dalam menjalani pekerjaan dan karir di Telkom Indonesia. Setelah menjalani “tour of duty” melintasi beberapa  wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melakukan beberapa jenis dan bidang penugasan di Telkom Indonesia, pada tahun 2013 saya mendapatkan penugasan untuk mengawal program International Expansion (Inex) Telkom Indonesia di Malaysia.

Program Inex Telkom Indonesia adalah program ekspansi bisnis Telkom Indonesia ke 10 negara yaitu: Singapura, Hongkong, Timor Leste, Australia, Malaysia, Myanmar, Taiwan, Macau, Arab Saudi dan Amerika Serikat, ditujukan untuk mendapatkan peluang-peluang bisnis baru di luar negeri dan meningkatkan nilai dan daya saing Telkom Indonesia di kancah internasional. Pemilihan Malaysia sebagai salah satu negara target Inex Telkom Indonesia karena memenuhi kriteria business follow the Money, follow the People, follow the Traffic dan follow the Network (MPTN).

Malaysia adalah negara tetangga Indonesia yang paling besar memberikan kontribusi aliran uang remitansi terbesar bagi Indonesia. Sesuai data Bank Indonesia (BI) Tahun 2015, aliran remitansi dari Malaysia ke Indonesia sudah mendekati nilai 33 Trilyun Rupiah atau menduduki sekitar 30% dari total nilai remitansi yang mengalir ke Indonesia. Hal ini tidak mengherankan karena jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia menurut data resmi dari imigrasi Malaysia Februari 2016 mencapai 792.571 orang dan sudah menjadi rahasia umum serta banyak yang meyakini bahwa kemungkinan lebih banyak lagi jumlah TKI yang bekerja di Malaysia yang karena kedekatan wilayah, kemiripan budaya dan bahasa sangat memudahkan aliran dan asimilasi tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di Malaysia. Prediksi jumlah TKI seperti yang dilansir oleh BI pada tahun 2015 bahkan mencapai lebih dari 2 juta orang. Sementara dari sudut kaca mata bisnis telekomunikasi, Malaysia merupakan salah satu negara yang penting untuk menjadi perhatian karena merupakan kontributor trafik interkoneksi internasional terbesar bagi Telkom Indonesia dan memiliki perusahaan telekomunikasi penyedia infrastruktur network yang menjadi mitra bisnis Telkom Indonesia untuk menghubungkan jaringan di Indonesia ke dunia Internasional seperti Telekom Malaysia dan Global Transit.

Penugasan program Inex Telkom Indonesia di Malaysia yang saya emban melingkupi pendirian perusahaan, mendapatkan lisensi usaha, mendapatkan mitra kolaborasi usaha, menggelar layanan dan menjalankan operasi bisnis Telkom Indonesia di Malaysia. Pengembangan bisnis Telkom Indonesia di Malaysia harus selaras dengan kebijakan, peraturan dan perundangan yang berlaku di Malaysia. Pemerintah Malaysia mempersyaratkan pemodal asing yang bergerak di bidang telekomunikasi di Malaysia hanya boleh memilik porsi saham 49% sementara 51% harus dimiliki oleh pemodal lokal Malaysia. Oleh sebab itu di bentuklah Telekomunikasi Indonesia International (M) Sdn. Bhd pada bulan Juli 2013 yang merupakan perusahan Joint Venture antara PT. Telekomunikasi Indonesia International (Anak Perusahaan Telkom Indonesia) dan Compudyne Tecommunication System Sdn. Bhd, dan saya ditunjuk sebagai nahkoda untuk menjalankan program Inex Telkom Indonesia di Malaysia.

Telekomunikasi Indonesia International (M) Sdn. Bhd selanjutnya dikenal sebagai Telin Malaysia, dan dalam proses selanjutnya pada bulan Agustus 2013 telah berhasil mendapatkan 2 (dua) lisensi usaha dari Pemerintah Malaysia yaitu Application Service Provider (ASP) dan Network Service Provider (NSP), yang berarti telah dapat menyelenggarakan berbagai layanan telekomunikasi di Malaysia diluar penggelaran infrastruktur berbasis frekuensi. Untuk dapat segera menjalankan usaha di Malaysia, portofolio bisnis Mobile Virtual Network Operator (MVNO) menjadi pilihan oleh Telkom Indonesia karena merupakan entry strategy yang paling cepat dan tidak memerlukan investasi sangat besar untuk memulainya. Untuk menjalankan bisnis MVNO diperlukan mitra kolaborasi bisnis sebagai host. Maka tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah mendapatkan mitra operator lokal di Malaysia yang bersedia bekerjasama dengan Telkom Indonesia untuk mengembangkan bisnis dan penggelaran layanan MVNO Telkom Indonesia di Malaysia.

Pada bulan Oktober 2013 Telin Malaysia sebenarnya sudah  berhasil mendapatkan mitra kolaborasi usaha di Malaysia, yaitu Maxis Berhad. Dan pada bulan Desember 2013 berhasil diluncurkan layanan prabayar KartuAS dan dilakukan pembukaan GraPARI (Customer Service Center) Telkomsel Pertama di Kuala Lumpur, Malaysia. Tetapi pergantian manajemen Maxis ternyata membawa perubahan besar bagi kelanjutan kolaborasi dengan Telin Malaysia. Pada bulan Februari 2014, Maxis memutuskan menghentikan kolaborasi usaha dengan Telin Malaysia dan memberikan waktu 16 bulan bagi Telin Malaysia untuk mendapatkan mitra kolaborasi bisnis baru untuk menjalanan bisnis MVNO. Maka, sambil memperkenalkan layanan prabayar KartuAS di Malaysia kepada publik dan khususnya masyarakat Indonesia di Malaysia, Telin Malaysia berusaha mencari mitra kolaborasi bisnis MVNO baru. Pada bulan Desember 2014, Telin Malaysia berhasil mendapatkan mitra kolaborasi baru yaitu UMobile Sdn Bhd untuk menjalankan bisnis MVNO di Malaysia. Dan pada bulan September 2015 berhasil meluncurkan produk andalan KartuAS2in1 Malaysia yang memiliki 2 nomor (nomor Indonesia dan Malaysia) dalam 1 simcard, bebas roaming antara Indonesia dan Malaysia, panggilan internasional murah antara Indonesia dan Malaysia, dan banyak nilai tambah lain yang memudahkan diaspora Indonesia dan TKI di Malaysia berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia.

Selanjutnya setelah berhasil meluncurkan dan mengoperasikan bisnis MVNO di Malaysia, Telin Malaysia berencana akan terus mengembangkan bisnis Telkom Indonesia di Malaysia melalui portofolio bisnis lain dengan membawa kemampuan dan kapasitas produk dan layanan Telkom Indonesia di Indonesia ke Malaysia. 

Tags

About The Author

Oki Wiranto 15
Pensil

Oki Wiranto

Lulusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Fisika Universitas Indonesia. Master Business Administration, Quensland University of Technology, Brisbane, Queensland, Australia. Memulai karir di Perumtel sejak tahun 1991 sebagai Programmer dan System Analyst. Mulai fokus mendalami dunia wireless dan seluler sejak tahun 2000 dengan penugasan di PT. Telesera, Denpasar, Bali. Turut mengembangkan bisnis TelkomFlexi sejak tahun 2002. Menginisiasi Program 1 Juta WiFi di PT. Telekomunikasi Indonesia pada tahun 2012 sebelum kemudian ditugaskan menjadi CEO di Telin Malaysia pada tahun 2013 hingga saat ini.
Brain Gain adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel

From Oki Wiranto

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login